RSS

Jadi Model Sambil Jalan Pagi

Kandungan mami sudah masuk angka delapan bulan lebih, mami dianjurkan oleh dokter untuk memperbanyak jalan pagi supaya posisi anaknya bisa lebih enak untuk keluar nanti. Setiap pagi pada hari sabtu dan minggu, papi dan mami berkeliling komplek untuk sekedar jalan-jalan. Papi tidak lupa membawa kamera mami buat motret apa saja yang terlihat di sekitar....dan yang menjadi objek dominan adalah si mami.

Model Ibu Hamil

Papi nys pernah memberikan hadiah berupa kamera DSLR Nikon D3000 kepada mami, itu merupakan hadiah untuk mengembalikan semangat mami setelah mengalami kehilangan pada kehamilan pertamanya.......
Kamera tersebut sering di pakai papi, padahal hadiahnya buat mami.....hmm...papi yg aneh nih..!
Tapi seru juga karena sering dipake, akhirnya yang jadi objek poto-poto nya papi tidak lain dan tidak bukan adalah mami. Mami sering dijadiin model sama papi, apalagi saat mami mengandung kannys di dalam perutnya, papi malah sering ngajakin hunting lokasi-lokasi yang bagus buat dijadiin latarnya.

Kebahagiaan Menunggu Kelahiran

Papi benar-benar memberikan perhatian kepada mami dan nys (masih dalam kandungan-red), karena pada kehamilan sebelumnya papi dan mami merasakan sangat kehilangan akibat keguguran yang dialami oleh mami. Makanya papi benar-benar menjaga kehamilan mami supaya tidak mengalami masalah.
Papi dan mami sempat tinggal di rumah Siteba (Rumah lama yang dulu ditempati oleh oma dan atuk beserta mami nys, mami yaya dan aunty) sekitar 3 bulanan, karena inyik uyut dan nenek uyut waktu itu tidak mau pindah lagi ke rumah atuk yang di Lapai. Suka duka sering dialami di rumah ini, mulai dari evakuasi gempa waktu Mentawai mengalami tsunami (waktu itu papi mesti bawa nenek dan inyik uyut ke daerah by pass siteba dengan mobil dengan kondisi macet parah), sampai dengan mencari inyik uyut yang sering keluar rumah tanpa ngasih tau ke orang yang ada di rumah.
Akan tetapi dirumah inilah Papi dan mami bisa kembali membangun semangat akibat kehilangan janin yang dialami mami pada kehamilan pertamanya. Disini juga papi dan mami ngerasain hidup berkeluarga secara mandiri.

Berangkat Kantor Dari Sicincin ke Padang

Dikarenakan penempatan mami berlokasi di Sicincin yang berjarak sekitar 50-an km dari Kota Padang, dan kondisi jalur transportasi yang cukup beresiko jika mami harus bolak balik Padang-Sicincin-Padang dalam kondisi Hamil, maka Papi memutuskan untuk pindah sementara ke Sicincin bersama mami.
Papi pun mengontrak sebuah kamar di sebuah rumah yang berada tidak jauh dari Puskesmas, sekitar 200m. Buk Upik, nama pemilik rumah tersebut, sengaja papi milih rumah tersebut karena selain dekat dirumah tersebut ibuk upik hanya tinggal dengan 3 orang anaknya, sehingga jika kami ikut bergabung tidak akan memberikan beban malahan buk upik merasa senang karena dapat teman baru.